Kategori: Berita

STKIP Adzkia Wakili Sumbar ke Tingkat Nasional

JUARA PARADE CINTA TANAH AIR

STKIP Adzkia Wakili Sumbar ke Tingkat Nasional

 Padang, Singgalang

STKIP Adzkia Sumatera Barat menorehkan prestasi gemilang. Mengusung tema inovasi rendang bengkoang, wakil STKIP Adzkia Sumbar meraih juara 1 dalam lomba Parade Cinta Tanah Air tingkat Sumbar yang dilaksanakan Kementrian Pertahanan.

Lomba Parade Cinta Tanah Air dilaksanakan pada Sabtu (22/6) bertempat di Aula Baltekkomdik Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar. Kegiatan ini diikuti oleh PTN dan PTS se-Sumatera Barat. STKIP Adzkia menjadi pemuncak setelah berhasil melakukan inovasi pada produk rendang bengkoang yang menjadi makanan khas Kota Padang.

Utusan STKIP Adzkia, Saskia Villani mengaku sangat bangga menjadi pemuncak di ajang LPCTA. Ia tak menyangka, inovasi yang dilakukan pada produk rendang bengkoang berhasil mengalahkan wakil dari kampus lain di Sumbar. “Bangga sekali dan tak menyangka bisa jadi pemuncak,” ujar Saskia.

Ide mengangkatkan rendang bengkoang menurut Saskia diilhami kenyataan bahwa bengkoang yang menjadi khas Kota Padang kini makin ditinggalkan. Saskia ingin mengangkatkan kembali pamor buah bengkoang. Idenya adalah membuat rendang bengkoang. Dengan inovasi ini, Saksia berharap rendang bengkoang nantinya bisa menjadi makanan khas Kota Padang yang dijadikan souvenir bagi pengunjung di kota ini.

Dosen STKIP Adzkia, Roza Dahlia sebagai dosen pembimbing menjelaskan  penciptaan produk rendang bengkoang merupakan sarana pengembangan bakat dan kreativitas mahasiswa, di mana di era milenial ini mahasiswa dituntut untuk memiliki soft skill dan kreativitas yang tinggi sesuai dengan tema lomba  mengimplementasikan cinta tanah air melalui karya inovasi bidang UMKM. “Diharapkan generasi muda khususnya mahasiswa akan memiliki karakter yang kreatif dan inovatif serta memupuk rasa cinta terhadap tanah air.saat ini generasi muda harus inovatif dan kreatif dalam menggali potensi local,” ujar Roza.

Kemenangan kali ini menjadikan STKIP Adzkia berhak mewakili Sumatera Barat untuk ajang tingkat nasional. Kesempatan kali ini menurut Roza merupakan kesempatan yang kedua kalinya bagi STKIP Adzkia mewakili Sumatera Barat dalam parade Cinta Tanah Air Tingkat Pusat yang akan diselenggarakan di bulan September yang akan datang di Denpasar Bali.

Untuk mengikuti ajang tingkat nasional di Bali, Roza mengungkapkan masih punya PR bagaimana mengemas dan membuat produk rendang bengkoang menjadi tahan lama. “Sesuai dengan arahan dewan juri, kita akan terus memperbaiki produk rendang bengkoang ini,” tambah Roza.

Sementara itu, Kolonel Khoirul Mustofa sebagai Pejabat Kementrian Pertahanan Wilayah Sumatera Barat menyampaikan rasa bangga dan apresiasi kegiatan ini berjalan lancar dan sekaligus mengucapkan selamat kepada para pemenang. “Kelak kegiatan ini akan terus berkembang  untuk membangkitkan rasa cinta tanah air dan kesadaran bela negara  dengan berbagai kegiatan,” ujar Kolonel Mustofa. 007

Kumpulkan Rp15 Juta dari Pakaian Bekas

Selalu ada jalan untuk memberi nilai pada barang yang tak lagi dipakai. Berbekal pakaian bekas yang dikumpulkan dari siswa, guru, karyawan, dan orang tua, siswa-siswi Adzkia berhasil meraup Rp15 juta yang didonasikan kepada yang membutuhkan. Pengumpulan donasi lewat penjualan pakaian bekas layak pakai ini merupakan agenda tahunan Adzkia. Bertempat di GOR Adzkia Taratak Paneh Kuranji, Selasa (30 April) bazar pakaian bekas layak pakai diikuti oleh siswa dan warga di sekitar Komplek Perguruan Adzkia. Kegiatan dimulai dengan penggalanan donasi pakaian bekas layak pakai dari siswa, guru, dan orang tua. Pakaian tersebut dilelang dengan harga murah kepada mereka yang membutuhkan. Dari aksi penjualan pakaian bekas yang dilakukan oleh siswa-siswi Adzkia sendiri, terkumpul dana Rp15 juta lebih. Dana yang terkumpul ini akan didonasikan kepada yang membutuhkan dalam bentuk bantuan sembako dan kebutuhan lainnya menyambut bulan suci Ramadan. Kegiatan bazaar pakaian bekas layak pakai ini dibuka secara resmi oleh Walikota Padang melalui camat setempat. Ketua Yayasan Adzkia, Muhardanus dalam sambutannya berharap kegiatan ini memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi siswa dan warga di sekitar Adzkia. "Bagi siswa, kegiatan ini merupakan media pembelajaran sekaligus kepedulian terhadap sesama. Bagi warga, lewat kegiatan ini bisa terbantu untuk memenuhi kebutuhannya," ujar Muhardanus.

Anak-anak sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Mulai dari pengumpulan pakaian bekas layak pakai hingga terlibat langsung dalam penjualan. Anak-anak ini dengan sabar melayani setiap pembeli. Warga yang ikut membeli pakaian bekas layak pakai juga antusias. Mereka berbondong-bondong mendatangi lokasi kegiatan. Tak canggung membeli bermacam barang yang dijual, mulai dari baju, celana, kerudung, sepatu, sandal, dan lainnya. Barang-barang itu dijual dengan harga murah mulai dari Rp5 ribu sampai Rp25 ribu. Bahkan, di penghujung penjualan yang cuma berlangsung beberapa jam, harga dibanting menjadi Rp1 ribu setiap item barang. Antusiasnya warga yang berbelanja dibuktikan dengan tingginya angka penjualan. Bazar barang bekas layak pakai ini berhasil mengumpulkan dana Rp15 juta lebih. Koordinator Humas Yayasan Adzkia sebagai panitia pelaksana, Ronika Putra menyebutkan dana yang terkumpul dari kegiatan bazar barang bekas layak pakai ini sesuai dengan target. "Dana yang terkumpul nantinya akan didonasikan kepada yang membutuhkan," ujar Ronika.

Dua Guru Adzkia Terbaik di Hardiknas

Padang - Hardiknas atau Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada 2 Mei kemarin memberi berkah bagi keluarga besar Adzkia. Dua pendidik dari Adzkia menjadi yang terbaik pada puncak peringatan Hardiknas. Keduanya adalah Iswi Apsari yang menjadi kepala sekolah terbaik tingkat Kota Padang dan Rini Mega Sari yang menjadi guru terbaik tingkat Kota Payakumbuh.

Ketua Yayasan Adzkia Sumatera Barat, Muhardanus, Minggu (5/5) menyambut antusias prestasi yang diraih dua guru Adzkia ini. Prestasi mengulangi prestasi yang diraih Adzkia tahun kemarin. Muhardanus berharap, penghargaan pendidik terbaik dari pemerintah ini bisa menjadi cambuk dan motivasi bagi guru yang lain. “Prestasi guru ini sangat berarti bagi siswa dan pendidikan secara umum. Guru adalah kunci suksesnya proses pendidikan di sekolah,” ujar Muhardanus. Adzkia sendiri senantiasa mendorong peningkatan mutu pendidikan, terutama dengan peningkatan kualitas guru. Bagi guru-guru yang berprestasi, Adzkia senantiasa memberikan bermacam apresiasi.

Sementara itu, Koordinator Humas Yayasan Adzkia, Ronika Putra menambahkan, prestasi yang diraih guru Adzkia di Hari Pendidikan menjadi berkah bagi seluruh keluarga besar Adzkia. “Apalagi sekarang momentumnya bulan suci Ramadan,” ujar Ronika. Untuk bulan suci sendiri, Yayasan Adzkia memiliki berbagai macam program kegiatan, terutama yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Yang terdekat adalah pemberian bantuan sembako kepada warga kurang mampu. Pemberian sembako ini merupakan kegiatan lanjutan dari bazar pakaian bekas layak pakai yang dilaksanakan beberapa waktu lalu. Dari kegiatan bazar terkumpul dana Rp15 juta lebih yang akan didonasikan untuk bantuan sembako bagi warga yang membutuhkan.

Di sisi lain, Ronika mengajak masyarakat, orang tua dan calon peserta didik untuk melanjutkan pendidikannya di Adzkia. Mulai dari TKIT, SDIT, SMPIT, SMKIT, hingga STKIP Adzkia. Bagi masyarakat di Kota Bukittinggi bisa melanjutkan pendidikan di SDIT Adzkia yang baru saja membuka cabangnya di kota tersebut.

WISUDA TAHFIZ QURAN ADZKIA

Mahkota untuk Sang Bunda

PADANG-Kecerian terpampang di wajah anak-anak itu. Mereka sudah melewati satu jenjang perjuangan yang sangat melelahkan. Namun, di tengah keceriaan, ada sebuah haru. Seorang anak menyematkan mahkota yang telah diterima kepada sang bunda. Sebuah kejadian kecil dalam acara Tasyakuran dan Wisuda Tahriz Quran TKIT Adzkia se-Kota Padang. Acara tersebut dilaksanakan di STKIP PGRI Convention Hall, Sabtu (27/4) kemarin. Tasyakuran Wisuda Dan Tahfizhul Quran merupakan kegiatan rutin TKIT Adzkia setiap pergantian tahun ajaran. Pada tahun ajaran 2018-2019, sebanyak 381 anak diwisuda. Di antaranya ada yang Khatam Alquraan dan Khatam Rusydan.

     Kegiatan yang penuh keceriaan, tahun ini agak sedikit berbeda. Tahun ini berlangsung lebih haru karena ekspresi yang kuat antara siswa dengan orang tua mereka. Ketua Yayasan Adzkia Kepala Bidang akademik dan penjamin Mutu, Afrianis menyebutkan, Adzkia terus melakukan peningkatan dan inovasi untuk kemajuan pendidikan peserta didik di Adzkia. “Seperti kegiatan tasyakuran kali ini, kita ingin menekankan ikatan yang kuat antara anak-anak dengan orang tua dan guru-guru mereka. Ikatan ini menjadi kunci keberhasilan proses belajar-mengajar di sekolah,” ujar Afrianis. Sebagai bentuk peningakatan dan inovasi, Adzkia menurut Afrianis terus melebarkan sayap. Saat ini, SDIT Adzkia sudah hadir di Kota Bukittinggi. Sekolah ini sudah melakukan penerimaan peserta didik baru. Bagi lulusan TKIT Adzkia di Kota Bukittinggi, bisa melanjutkan pendidikan anak-anaknya ke SDIT Adzkia Bukittinggi. Kesempatan juga terbuka bagi anak-anak lainnya.

     Afrianis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung kiprah Adzkia selama ini. “Terima kasih kepada orang tua yang telah mempercayakan pendidikan anak-anaknya kepada Adzkia,” tambah Afrianis. Kiprah Adzkia dalam memajukan dunia pendidikan di Sumatera Barat sudah teruji. Kabid PAUDNI Kota Padang, Nurhayati menyebutkan Adzkia selama ini telah membantu pemerintah dalam memajukan pendidikan anak usia dini di kota Padang khususnya dan Sumatera Barat umumnya. “Terima kasih kepada Adzkia yang telah membantun memajukan pendidikan di Kota Padang dan Sumatera Barat,” ujar Nurhayati.

     TKIT Adzkia menurut Nurhayati memiliki kekhasan tersendiri yang berbeda dengan TK-TK lain. Pendidikan berbasih ahklak islami telah menempatkan Adzkia di garda terdepan dalam melahirkan anak-anak cerdas, berprestasi dan berahklak islami. Sementara itu, acara Tasyakuran dan Wisuda Tahriz Quran TKIT Adzkia sendiri berlangsung meriah. Selain ditandai wisuda tahfiz Quran, acara juga dimeriahkan dengan penampilan siswa dalam bermacam keterampilan dan kreativitas.

Kunjungan dan Penyerahan Bantuan dari Adzkia ke Palu, Sigi, Donggala

Palu, Singgalang

Bencana gempa dan tsunami yang melanda Palu, Sigi, dan Donggala Sulawesi Tengah mengetuk keprihatinan berbagai pihak. Tak terkecuali keluarga besar Yayasan Adzkia Sumatera Barat. Adzkia menyalurkan langsung bantuan untuk korban gempa dan tsunami Palu, Sigi, dan Donggala.

Rombongan Adzkia yang dipimpin oleh Koordinator Humas, Ronika Putra sudah berada di Palu sejak 29 Oktober. Rombongan berada di lokasi bencana selama sepekan untuk mengoordinasikan bantuan dalam bentuk hunian sementara untuk tiga daerah terdampak gempa dan tsunami, yaitu di Palu, Sigi, dan Donggala.

Ronika Putra, dari lokasi bencana di Palu, Selasa (30/10) menyebutkan masyarakat sangat senang menerima bantuan dari Adzkia. “Sesuai dengan kebutuhan korban, maka bantuan yang kita berikan berupa hunian sementara yang disebar di tiga daerah terdampak bencana,” ujar Ronika.

Untuk korban gempa dan tsunami Palu, Adzkia berhasil menghimpun bantuan sebesar Rp100 juta lebih. Bantuan tersebut merupakan sumbangan dari siswa, guru, karyawan, orang tua, dan keluarga besar Adzkia. Selain bantuan hunian sementara, Adzkia juga menyalurkan bantuan uang tunai untuk korban. Bahkan, untuk menghibur anak-anak korban gempa, tim menyerahkan Tabloid Adzkia. Menurut Ronika, tabloid ini bisa dibaca oleh anak-anak untuk pengisi waktu senggang. Dengan demikian, anak-anak korban gempa ini bisa sedikit melupakan kesedihan yang mereka alami.

Ketua Yayasan Adzkia, Muhardanus Dt. Sampono Kayo dalam kesempatan terpisah menyebutkan, bantuan untuk korban gempa dan tsunami Palu merupakan bentuk kepedulian sosial keluarga besar Adzkia. “Sebagai lembaga pendidikan, Adzkia juga berfungsi sosial, yaitu bergerak dalam kegiatan kemanusiaan,” ujar Muhardanus.

Bantuan kemanusiaan Adzkia bukan hanya untuk korban gempa Palu. Menurut Muhardanus, banyak kegiatan kemanusiaan yang dilakukan Adzkia. Misalnya, penggalangan dana kemanusiaan untuk Palestina, gempa Lombok, dan untuk bencana yang ada terjadi di Sumatera Barat sendiri. Bulan Oktober, Adzkia secara khusus menggalang dana kemanusiaan untuk bencana gempa dan tsunami Palu.

Penggalangan dana kemanusiaan di Adzkia dilakukan melalui Unit Pengumpul Zakat. Kepala Unit Pengumpul Zakat Adzkia, Ustad Syafriyon menyampaikan ucapan terima kasih kepada siswa, guru, pegawai, orang tua murid, dan keluarga besar Adzkia yang telah menyalurkan bantuan kemanusiaan melalui Adzkia. “Bantuan ini sangat dibutuhkan oleh korban gempa dan tsunami Palu,” ujar Ustad Syafriyon.

Ustad Syafriyon sendiri kini berada di lokasi bencana di Palu. Menurutnya, korban gempa dan tsunami sangat berterima kasih dengan bantuan yang disalurkan. Saat mengunjungi korban, Ustad Syafriyon mengaku menerima banyak kisah pilu para korban. Mereka tak sungkan menceritakan musibah yang mereka alami, walaupun itu mengguak kembali kesedihan yang mereka alami.

Bantuan yang datang dari berbagai pihak di satu sisi mampu menjadi pelipur lara bagi para korban. “Di tengah musibah yang melanda, korban masih bisa tersenyum dan antusias menjalani hidup. Bantuan kita menjadi penyemangat bagi mereka,” tambah Ustad Syafriyon.

 

Galeri Kegiatan

MILAD ADZKIA 31

30 Maret 2019

Haflatul Quran

02 Februari 2019

Manasik Haji Gabungan

08 September 2018

Qurban 1439 H

24 Agustus 2018