

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Adzkia Padang menggelar aksi bersih-bersih. Bertempat di Kota Pariaman, aksi bersih-bersih ini merupakan bagian dari kegiatan Pekan Ta’aruf Mahasiswa yang diikuti 235 mahasiswa baru.
Kegiatan perkenalan kampus untuk mahasiswa baru dilaksanakan 4-7 September kemarin bertempat di GOR Adzkia di Taratak Paneh Kuranji, Padang. Sebagai penutupan rangkaian acara, maka digelar aksi bersih-bersih pantai yang sekaligus menjadi ajang wisata bagi mahasiswa baru.
Ketua Panitia Pelaksana, Rona Rosa di Padang, Ahad (9/9) menyebutkan kegiatan perkenalan kampus untuk mehasiswa baru STKIP Adzkia berlangsung dengan lancar. “Alhamdulillah kita berusaha menyambut MABA baru dengan ta’aruf yang Islami, sehingga MABA merasakan indahnya kebersamaan di kampus yang berkarakter cerdas dan Islami, kita juga mengharapkan mereka semakin termotivasi menjadi pendidik masa depan,” ujar Rona Rosa.
Kegiatan perkenalan kampus di STKIP Adzkia jauh dari kata perpeloncoan. Menurut Rona Rosa, selama beberapa hari kegiatan Pekan Ta’aruf Mahasiswa, lebih banyak diisi dengan materi yang bermanfaat bagi mahasiswa baru. Kegiatan yang mengambil tema Generasi Rabbani, cerdas, kreatif, dan Berakhlakulkarimah, didukung materi dan pemateri yang mumpuni, seperti : perkenalan civitas akademika STKIP Adzkia yang dipandu langsung oleh Ketua STKIP Adzkia Dr. Muhammad Anwar dan materi visi Adzkia berjuang dan berprestasi dalam ridho Ilahi yang disampaikan Dr. Syukri Arief dari Yayasan Adzkia. Ada juga materi tentang kebangsaan, motivasi, hingga menumbuhkan cinta kepada Alqur’an.
Khusus untuk kegiatan bakti masyarakat di Kota Pariaman, panitia sengaja memesan tiga gerbong kereta api Si Binuang. Aksi bersih sampah digelar di beberapa titik, yaitu SDN Kampung Jawa, SDN 13 Lohong, SMP 1 Pariaman, PT. Pos Indonesia Pariaman, Pasar Pariaman, Kantor Pelayanan Terpadu Pariaman, dan pantai Gondoriah.
Aksi bersih-bersih ini disambut antusias oleh Pemko Pariaman. Melalui Kepala Dinas Pendidikan Pariaman, Kasni, S.Pd, Pemko menyambut baik kegiatan. Kasni berpesan agar mahasiswa tetap bersemangat untuk menjadi pendidik yang profesional yang akan menjadi contoh di tengah-tengah masyarakat. “Kita berharap kegiatan yang sama akan terulang lagi di tahun-tahun selanjutnya,” ujar Kasni.
Kegiatan ini memberikan pengalaman yang luar biasa bagi mahasiswa baru. Ada nilai pembelajaran ketika calon pendidik dituntut untuk menjadi sosok yang siap terjun dan jadi teladan bagi anak didik dan masyarakat. Acara ini pun ditutup dengan pembagian hadiah untuk kelompok terbaik, peserta terbaik, hingga yel-yel terbaik.
PADANG - Ratusan calon siswa mengikuti seleksi penerimaan Peserta Didik baru SDIT Adzkia. Mereka saling bersaing untuk mendapatkan kuota yang tersedia di sekolah Islam terpadu yang beralamat di Taratak Paneh Kuranji, Padang. Seleksi dilaksanakan selama dua hari, Sabtu-Minggu (3-4/3). Sebanyak 249 calon siswa bersaing untuk mendapatkan salah satu kursi dari 140 kuota yang tersedia. Tingginya minat calon siswa ini membuktikan jika SDIT Adzkia menjadi sekolah favorit incaran calon siswa. Pelaksanaan tes berlangsung selama dua hari itu diikuti oleh 249 calon siswa. Dari jumlah yang ada, kuota yang diterima hanya 140 siswa. Hhal ini merujuk kepada amanat aturan pemerintah yang hanya membolehkan kapasitas maksimal 28 siswa per kelas. Pada tahun ini SDIT Adzkia 1 dan 2 menerima 5 kelas.
Kepala SDIT Adzkia, Ustadz Syukri yang juga ketua panitia seleksi penerimaan siswa menyebutkan pelaksanaan tes ini bertujuan untuk mengukur kesiapan anak untuk bisa duduk di bangku SD. "Sebagai sekolah full day school yang mana waktu anak berada di sekolah lebih panjang maka diharapkan dengan adanya seleksi ini akan tersaring calon siswa yang benar benar siap untuk memasuki dunia baru yang berlainan dengan sekolah lamanya dulu di TK" ujar Syukri. Calon siswa yang akan masuk SD harus melewati 2 tahapan seleksi. Pertama tes kematangan masuk sekolah oleh tim psikolog di bawah pimpinan Dewi Fitriana, MPsI. Tes ini merupakan ketetapan standar untuk calon siswa oleh pihak sekolah.
Sedangkan tes yang kedua adalah membaca Al-Quran atau rusydan dengan standar minimal anak telah menguasai huruf hijaiyah. Pelaksanaan seleksi ini merupakan rangkaian PPDB yang telah dilaksanakan oleh panitia pelaksana kegiatan mulai dari saat pendaftaran, seleksi, hingga kelulusan nantinya. Pengumuman hasil seleksi dapat dijemput langsung oleh orang tua ke kantor SDIT Adzkia 1 Madinah pada tanggal 19 Maret 2018. Adapun pendaftaran ulang bagi siswa yang dinyatakan lulus dapat dilakukan pada tanggal 20 Maret hingga 4 April mendatang.
Masih dibuka
Sementara itu, pendaftaran peserta didik baru untuk TKIT, SMPIT Adzkia, SMK Adzkia dan STKIP Adzkia masih dibuka. Hal itu diungkapkan Ketua Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru Yayasan Adzkia, Ronika Putra. Menurut Ronika, Yayasan Adzkia Sumatera Barat mengelola pendidikan dari jenjang TK sampai perguruan tinggi. Bagi orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya di TKIT Adzkia bisa memilih lima lokasi yang ada di Kota Padang. Selain itu, TKIT Adzkia juga ada di Payakumbuh dan Bukittinggi. Pendaftaran siswa baru juga masih terbuka untuk SMPIT Adzkia yang berada dalam lingkungan Yayasan Adzkia Sumbar di Taratak Paneh, Kuranji. Di komplek yang sama ada SMK Adzkia yang menawarkan berbagai jurusan keahlian untuk membuat lulusan diterima di lapangan kerja. STKIP Adzkia yang juga berada dalam lingkungan komplek perguruan membuka penerimaan mahasiswa baru. Calon mahasiswa bisa memilih berbagai program studi, seperti PGTK, PGSD, Bahasa Indonesia, Matematika dan lainnya. "Komplek perguruan Islam Adzkia merupakan lingkungan yang asri dengan berbagai sarana pendukung pendidikan. Merupakan tempat terbaik untuk menimba ilmu," ujar Ronika.
Padang - Semarak acara Pertunjukan 3 Budaya dan 2 Benua, PT. Malindo Business & Cultural Center dan Pemerintah Propinsi Sumatera Barat yang digelar pada hari Rabu 22 Maret 2018 dimulai pukul 20.00 Wib. Kegiatan ini dilaksanakan bekerjasama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) dengan Malindo Business dan Cultural Center (MBCC) Asia. MBCC adalah sebuah organisasi bersama antara Malaysia dan Indonesia bertujuan menumbuhkan dan mengeratkan hubungan antara Malaysia dan Indonesia melalui aktivitas budaya dan ekonomi dan pendidikan.
Dalam sambutannya, Irwan Prayitno memberikan apresiasi kepada PT. Malindo Business & Cultural Center (MBCC) Malaysia yang mau hadir di Ranah minang serta membawa banyak investor untuk kemajuan Sumatera Barat. Sementara itu dalam Sambutannya Dewan Pengarah PT. Malindo Dato’ Dr. Alex Ong mengungkapkan Rasa Senang bisa berada di ranah Minang. Beliau juga mengungkapkan rasa kagum dengan Gubernur sumbar, di samping bisa menjadi pemimpinyang baik juga bisa menghibur masyarakat Sumbar. Insya Allah ditangan Irwan Prayitno Sumbar semakin maju, tuturnya.
Dalam acara tersebut juga dilaksanakan penadatangan MOU antara Gubernur Sumbar dan PT. Malindo Baik dibidang Perekonomian, budaya dan pendidikan. Untuk Bidang Pendidikan Universitas Negeri Padang dan Yayasan Adzkia Sumatera Barat sebagai Lembaga pendidikan yang menjalin kerjsama dengan PT. Malindo. Ketua Yayasan Adzkia Sumatera Barat Drs.H. Muhardanus, Dt. Sampono Kayo menandatangani MOU dengan PT. Malindo yang disaksikan langsung oleh Gubernur dan Wakil Gubernur, serta pejabat lainnya di Auditorium UNP.