Profil Adzkia Sumbar


Yayasan Adzkia Sumatera Barat merupakan lembaga pendidikan islam yang berkantor pusat di Jalan Taratak Paneh No. 7, Kuranji-Padang. Adzkia berdiri pada tahun 1988. Berdirinya Adzkia berawal dari bimbingan belajar Adzkia tahun 1987 yang berpusat di Lolong Padang dan didirikan oleh Prof. Dr. Irwan Prayitno, Dr. Syukri Arief, M. Eng, Mahyeldi Ansharullah, SP dan kawan-kawan.

      Pada tahun 1993 Adzkia mendirikan sebuah Taman Kanak-kanak di daerah Purus. Kemudian lahirlah SD Adzkia yang pertama tahun 1996 terletak di Jalan Taratak Paneh, Kuranji-Padang. Setelah lulusan pertama SD Adzkia tahun 2001, maka pada tahun 2002 didirikanlah SMP IT Adzkia yang juga beralamat di Taratak Paneh. Disamping itu, sejak tahun 1994 Yayasan Adzkia Sumatera Barat juga telah mengelola Perguruan Tinggi yaitu Akademi Pendidikan Islam Adzkia (AKIA) dengan dua program studi yaitu D.II PGTK dan D.II PGSD. Pada tahun 2003 Akademi Pendidikan Islam Adzkia berubah menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiayah Adzkia (STIT Adzkia). Pada tahun 2009 Yayasan Adzkia Sumatera Barat mengelola Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan dua program studi yaitu; Pendidikan Guru Anak Usia Dini (PG PAUD), dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Perkembangan Lembaga Pendidikan Yayasan Adzkia untuk saat sekarang ini terus berkembang dan meningkat.

 

VISI Adzkia

Lembaga Pendidikan Islam Terpadu dan Sosial Rujukan di Indonesia tahun 2025

 
MISI Adzkia
  1. Menjadikan Adzkia sebagai pusat aktifitas Islam yang strategis, sebagai sarana efektif untuk penyebaran fikrah dan nilai-nilai Islam.
  2. Menjadikan Adzkia sebagai wadah penghimpun SDM dalam rangka berkhidmat untuk kejayaan ummat bangsa dan negara.
  3. Bersama ummat menjalankan, memperjuangkan dan menegakkan nilai-nilai ajaran Islam.
 

      Jumlah guru dan pegawai Yayasan Adzkia Sumatera Barat sudah mencapai ± 400 orang. SDM yang ada di Yayasan Adzkia Sumatera Barat selalu memberikan kontribusi yang baik untuk  semua stake holder yang ada, baik internal, maupun eksternal. Selama ini kegiatan-kegiatan untuk pembinaan sudah banyak dilakukan seperti Dauroh, tasyqif, serta pembinaan-pembinaan lainnya. Begitu juga bentuk pelayanan berupa sarana Penyaluran Minat Bakat Guru, pemberian Tunpres dan reward-reward lainnya.

      Kurikulum yang digunakan di Adzkia sebagian besar memakai KTSP yang dipadukan dengan kurikulum khusus Adzkia dan dilengkapi dengan materi life skill dengan berlandaskan kurikulum berbasis kompetensi yang dapat merangsang enam kecerdasan (Multiple Intel Egences) dan semua pelaksanaan kurikulum tersebut diintegrasikan dengan nilai-nilai Islam. Lulusan Adzkia telah dibina dan dididik menjadi seseorang yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia yang kreatif, terampil dan inovatif dan mampu berprestasi dibidang akademik maupun non akademik. Serta memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk bersaing dengan sekolah lain dan dunia kerja

 

"Berprestasi Dalam Ridho ALLAH"

Pentingnya Penerapan Nilai-Nilai Islam dalam kegiatan Pramuka

Pramuka tidak hanya bernyanyi dan bertepuk tangan
RONIKA PUTRA - Koordinator Humas Adzkia Sumatera Barat. 

Bisa dikatakan semua sekolah melakukan kegiatan kepramukaan, bahkan ada beberapa sekolah menjadi kegiatan wajib, bahkan masuk dalam mata pelajaran yang dilaksankaan setiap pekannya atau masuk pada mata kuliah yang harus diikuti oleh mahasiswa pada program studi tertentu. Kegiatan kepramukaan di sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan karakter, pengembangan keterampilan sosial, dan peningkatan kesadaran lingkungan serta tanggung jawab sosial bagi peserta didik. Disamping nilai-nilai karakter yang diterapkan di sekolah, ada yang lebih urgen lagi yaitu integrasi nilai-nilai keislaman dalam pembelajaran pramuka. Integrasi nilai-nilai Islam dalam kegiatan pramuka berarti menggabungkan prinsip-prinsip dan ajaran-ajaran Islam ke dalam aktivitas dan program kepramukaan. Integrasi nilai-nilai yang dimaksud di sini adalah merupakan penerapan nilai-nilai Islam dalam segala aspek kegiatan pramuka, mulai dari perilaku sehari-hari hingga cara berinteraksi dengan sesama anggota pramuka dan masyarakat. 

Tujuan dari integrasi ini adalah untuk memperkuat karakter peserta didik sesuai dengan nilai-nilai Islam serta membentuk generasi muda yang tidak hanya cakap dan mandiri, tetapi juga memiliki kepribadian yang berlandaskan iman dan taqwa. Integrasi nilai-nilai Islam dalam pramuka bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik yang tidak hanya berprestasi dalam kegiatan pramuka, tetapi juga memiliki akhlak mulia dan keimanan yang kuat. Dengan demikian, peserta didik diharapkan mampu menjalani kehidupan sehari-hari sesuai dengan ajaran Islam, serta menjadi individu yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungannya.

Kegiatan kepramukaan di sekolah bukan hanya tentang kegiatan luar ruangan atau petualangan, tetapi juga tentang pembentukan karakter dan pengembangan keterampilan yang sangat penting bagi perkembangan siswa secara menyeluruh. Dengan mengintegrasikan nilia-nilai keislaman pada kegiatan kepramukaan dalam kurikulum sekolah, sekolah mampu membantu mempersiapkan siswa untuk menjadi individu yang seimbang, bertanggung jawab, dan siap menghadapi masa depan dengan keterampilan dan sikap yang positif. Untuk mewujudkanpeserta didik yang memiliki keseimbangan dari aspek kognitif, psiokomotor dan afektif, afektif disini yang dimaksud adalah sikap dalam mengimplementasikan nilai-nilai sesuai dengan ajaran Islam.

Ada beberapa nilai-nilai yang harus ditertapkan dalam kegiatan kepramukaan yaitu:

Pertama: Akhlak mulia: Nilai-nilai keislaman seperti kejujuran, tanggung jawab, dan kedisiplinan membantu pembentukan karakter moral yang kuat. Islam mengajarkan pengikutnya untuk menjadi orang-orang yang berakhlak mulia, bahkan Rasulullah pun di utus ke bumi ini adalah untuk menyempurnakan akhlak mulia. Maka seluruh rangkaian  kegiatan kepramukaan di sekolah harus mengacu kepada pembentukan peserta didik yang berakhlak mulia serta mencegah dari perbuatan-perbuatan yang tidak terpuji. 

Kedua: Kesadaran spiritual, melalui kegiatan pramuka yang diintegrasikan dengan nilai-nilai keislaman, peserta didik dapat mengembangkan kesadaran spiritual dan hubungan yang lebih dekat dengan Allah. Ketika kesadaran spritualnya sudah terbentuk maka mereka akan mudah dalam menjalankan ibadah kepada Allah karena kegiatan pramuka dapat mencakup waktu dan ruang untuk beribadah, seperti shalat berjamaah, yang memperkuat praktik keagamaan peserta.

Ketiga: Melatih kedisiplinan dan ketaatan
Mengintegrasikan kegiatan-kegiatan  keagamaan seperti shalat, membaca Quran dalam jadwal pramuka adalah salah satu langkah dalam mengajarkan kedisiplinan dan ketaatan pada aturan agama bagi peserta didik. Dalam kegiatan pramuka peserta didik dilatih hidup disiplin, seperti bangun subuh untuk shalat dan mengatur waktu dengan baik sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Aktivitas yang membutuhkan disiplin tinggi dapat diperkuat dengan menjalankan ajaran Islam secara disiplin. 

Keempat: Pendidikan yang holistik
Program kepramukaan tidak hanya berfokus pada satu sisi saja, tetapi mencakup pengembangan fisik, mental, emosional, sosial, dan spiritual. Dipramuka peserta didik  dilatih dengan berbagai kegiatan mulai dari  wawasan kepramukaan baik sejarah maupun sandi-sandi dalam pramuka, keterampilan dalam talitemali, semaphore, baris berbaris, seni serta kemampuan fisik lainnya seperti hiking, susur  sungai, arung jeram dan kegiatan fisik lainnnya. Melalui pendekatan ini, pramuka membantu membentuk karakter yang kuat, keterampilan yang beragam, dan kesadaran sosial serta lingkungan yang tinggi. Pendidikan holistik dalam pramuka mempersiapkan peserta didik untuk menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan dan berkontribusi secara positif dalam masyarakat, menjadikan mereka individu yang seimbang, berintegritas, dan berperan aktif dalam komunitas mereka.

Kelima: Penguatan nilai kebangsaan dan keislaman
Nilai-nilai keislaman yang diterapkan dalam pramuka mendukung cinta tanah air, rasa hormat terhadap budaya, dan semangat gotong royong. Dalam kegiatan pramuka peserta pramuka diajarkan untuk memiliki nilai patriotism, sesuai dengan dasa darma yang ke tiga yaitu patriot yang sopan dan kesatrian. Dipramuka diajarkan nilai-nilai toleransi, mengahrgai perberadaan dalam kelompk, dan menjaga kerukunan serta bermanfaat bagi masyarakat, dalam pramuka ada kegiatan yang disebut bakti sosial atau bakti masyarakat.

Semoga nilai-nilai yang penulis uraikan di atas dapat diterapkan di gugus depan atau sekolah maupun di kampus agar peserta didik berkembang sesuai dengan fitrahnya dengan adanya program kegiatan dan didampingi oleh pembina dan pelatih yang memahami secara utuh tujuan kegiatan kepramukaan diadakan. Pembina dan pelatih adalah kunci utama dalam suksesnya kegiatan pramuka di gugus depan. Pembina dan pelatih adalah figur pemimpin yang akan ditiru oleh peserta didiknya baik dalam berucap dan bertindak, mereka harus mampu menjadi telada. Mari pegang teguh trisatya dan dasa darma yang telah diucapkan oleh anggota pramuka.

Kemah Wilayah SIT Sumbar

Kontingen Adzkia Bertolak ke Sawahlunto

Padang,  Kontingen Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) dan Sekolah Islam Terpadu ( SMPIT) Adzkia Padang resmi bertolak menuju Sawahlunto untuk mengikuti Kemah Wilayah Sekolah Islam Terpadu (SIT) Sumatera Barat. Acara yang akan berlangsung selama empat hari ini diharapkan dapat menjadi ajang pembinaan karakter dan pengembangan keterampilan bagi para siswa.

Kegiatan kemah ini diikuti oleh berbagai sekolah Islam Terpadu se-Sumatera Barat dengan tujuan mempererat silaturahmi antar sekolah serta membina generasi muda yang berakhlak mulia dan berprestasi. Adapun dari Adzkia mengutus 8 regu dari empat unit sekolah yang berjumlah 80 orang. Para peserta akan mengikuti berbagai kegiatan seperti lomba keterampilan, pengetahuan umum, dan keagamaan.

Ketua Yayasan, Bapak Drs. Muhardanus Datuak Sampono Kayo, mengungkapkan rasa bangganya atas partisipasi sekolah dalam acara ini. "Kami berharap para siswa dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar dan berinteraksi dengan teman-teman dari sekolah lain, serta mengasah kemampuan mereka dalam berbagai bidang," ujarnya.

"Tetap semangat, jaga kekompakan, berikan yang terbaik untuk mengharumkan nama lembaga kita" Pungkas Pak Datuak. 

Perjalanan menuju Sawahlunto dimulai dengan doa bersama di lapangan sekolah, dilepas oleh ketua yayasan, para guru, orang tua, dan siswa. Suasana penuh semangat dan antusiasme terlihat dari raut wajah para peserta yang siap mengikuti kegiatan kemah ini.

Kemah Wilayah SIT Sumatera Barat diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam membangun karakter, meningkatkan keterampilan, dan menanamkan nilai-nilai kebersamaan bagi para siswa. Para peserta akan kembali ke sekolah dengan pengalaman berharga dan semangat baru untuk meraih prestasi lebih tinggi.

Laporan : Humas SDIT Adzkia 1 Padang

World Oral Health Day 2024

World Oral Health Day 2024
PDGI Kota Padang Gelar Serangkaian Penyuluhan Edukatif untuk Guru dan Siswa SDIT Adzkia Padang

Padang, Adzkia mendapat kehormatan menjadi tuan rumah penyelenggaraan World Oral Health Day pada hari Kamis (18/7), bertempat di lapangan utama sekolah, acara yang diselenggarakan oleh PDGI kota Padang dan komite sekolah ini dibuka oleh Pj Walikota Padang Bapak Dr. H. Andree Harmadi Algamar, S.STP., S.H., M.Si., M.Han.

Di lapangan kegiatan telah hadir Ketua Yayasan Adzkia, Ketua PDGI Kota Padang, Pengwil PDGI Sumbar, Kepala Dinas Kota Padang, Kepala sekolah, para guru, dan siswa-siswi dari berbagai tingkatan kelas. Dalam sambutannya ketua Yayasan Adzkia Sumatera Barat, Bapak Drs. H. Muhardanus, M.H Dt Sampono Kayo menyampaikan ucapan terimakasih kepada PDGI yang telah memilih Adzkia sebagai lokasi penyelenggaraan kegiatan edukasi mulut dan gigi, lebih lanjut, ketua Yayasan yang akrab dipanggil dengan pak Datuak ini menyebutkan pentingnya menjaga kesehatan mulut dan gigi sebagai bagian dari kesehatan keseluruhan. "Kesehatan mulut yang baik adalah fondasi dari kesehatan tubuh secara keseluruhan. Dengan menjaga kesehatan gigi dan mulut, kita dapat mencegah berbagai penyakit dan meningkatkan kualitas hidup," ujar pak Datuak. 

Dalam sambutannya wako siap bersinergi dengan PDGI untuk ambil peran memberikan kampanye edukatif pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat. Usai memberikan kata sambutan kegiatan berlanjut dengan pelepasan balon oleh PJ Walikota disaksikan bersama-sama oleh seluruh pejabat, guru, dan siswa yang hadir di lapangan. 

Panitia World Oral Healty Day yang dikomandoi oleh Drg. Erwandi juga membuat berbagai kegiatan edukatif yang melibatkan seluruh siswa dan staf sekolah. Acara yang berlangsung pada hari efektif sekolah ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mulut dan gigi di kalangan anak-anak dan remaja.

Setelah upacara pembukaan, acara dilanjutkan dengan sesi penyuluhan untuk siswa di lapangan secara keseluruhan bersama naramuber Drg. Utami Armi. Dalam sesi ini, para siswa diajarkan cara menyikat gigi yang benar, pentingnya menggunakan benang gigi, serta bahaya dari konsumsi makanan dan minuman manis yang berlebihan. Sesi ini juga dilengkapi dengan demonstrasi langsung yang melibatkan beberapa siswa untuk memperagakan cara menyikat gigi yang benar. Pada waktu yang sama tim dokter cilik bersama pendamping juga turut diberikan pembekalan edukasi gigi dan mulut, narasumber dari dokter gigi yang berkompeten menjelaskan tata cara menggosok gigi yang benar dengan menggunakan alat peraga. 

Tidak hanya itu, para siswa juga diajak untuk berperan aktif memeriksa Kesehatan gigi setiap enam bulan sekali di klinik gigi setempat. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi dini masalah-masalah kesehatan gigi yang mungkin dialami oleh para siswa. Guru-guru yang hadir juga mendapatkan kesempatan untuk berkonsultasi dengan dokter gigi mengenai kesehatan gigi anak-anak mereka.

Dengan adanya kegiatan ini, PDGI dan SDIT Adzkia Padang menunjukkan komitmennya dalam mendidik dan membentuk generasi yang sehat dan peduli terhadap kesehatan, khususnya kesehatan gigi dan mulut.

Laporan : Humas SDIT Adzkia 1 Padang

Sambut Siswa Baru TP 2024/2025 - SDIT Adzkia Gelar MPLS dan PWM

Sambut Siswa Baru TP 2024/2025
SDIT Adzkia Gelar MPLS dan PWM

Padang, SDIT Adzkia kembali menyelenggarakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dan Pertemuan orang tua Walimurid (PWM) untuk menyambut para siswa baru tahun ajaran 2024/2025. Acara ini berlangsung selama lima hari, mulai dari tanggal 15 hingga 19 Juli 2024, di lingkungan sekolah yang berlokasi di Jl. Taratak Paneh No. 7
MPLS tahun ini istimewa, guru-guru menyambut siswa dengan ornamen adat minang kabau, Siswa berseragam merah putih disambut meriah dengan beragam ciri khas pakaian masing-masing, selanjutnya diarahkan menuju kelas masing-masing untuk persiapan ta'aruf. 

Kegiatan MPLS digawangi oleh Tim kesiswaan dibawah pimpinan Ustadzah Nova Susanti, S.Sos, acara diisi dengan berbagai aktivitas yang bertujuan untuk mengenalkan siswa baru pada lingkungan sekolah, aturan-aturan yang berlaku, serta budaya dan nilai-nilai yang dianut oleh SDIT Adzkia. Selain itu, para siswa juga diajak untuk berkenalan dengan guru-guru, staf, serta teman-teman baru mereka melalui berbagai permainan dan kegiatan kelompok.

Dalam rangka menambah semarak, panitia kegiatan yang dipimpin oleh Ustadzah Pipi Ayu Ninggrat juga mempersrmbahkan dongeng dengan menghadirkan Ustadz Romizon sebagai narasumbernya, disamping itu anak-anak juga dihibur dengan games ringan yang dipandu oleh Ustadz Zahirin, S.S

"Tujuan utama dari MPLS ini adalah agar siswa baru dapat beradaptasi dengan lingkungan sekolah secara cepat dan nyaman. Kami ingin mereka merasa diterima dan siap memulai perjalanan belajar mereka di sini," ujar Kepala Sekolah SDIT Adzkia, Ustadz Syukri Hamdi, S.S, dalam sambutannya.

Selain MPLS, SDIT Adzkia juga menggelar Pertemua Orang Tua Walimurid yang disingkat dengan (PWM) yang mana merupakan program wajib awal tahun ajaran. PWM ini bertujuan untuk menyamakan suhu antara orang tua Walimurid dan pihak sekolah dalam hal pendidikan anak. Kepala sekolah dalam PWM menyampaikan harapan agar orang tua dapat bersinergi dengan pihak sekolah sekolah untuk mewujudkan tiga jaminan mutu lembaga yaitu, sholeh, berprestasi, dan berjiwa pemimpin. 

"Salah satu misi kami adalah membentuk karakter siswa yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga kuat dalam akhlak dan spiritual. Melalui PWM, kami berharap orang tua siswa dapat mengikuti apapun yang sudah diprogramkan dalam rangka memberikan teladan kepada anak. Ustadz Syukri memberikan contoh dengan bertanya kepada anak terkait sholatnya anak, jika anak menjawab di masjid maka otomatis orang tuanya juga ikut sholat di masjid, demikian juga sebaliknya,jika anaknya sholat di rumah berarti orang tua juga sholatnya di rumah. Maka orang mengembangkan kedekatan dengan Al-Qur'an, menjadi teladan dalam mengerjakan ibadah, karena itu yang akan menjadi bekal anak anak mereka dalam kehidupan sehari-hari," tambah Ustadz Syukri.

Para orang tua siswa baru juga turut hadir dalam acara pembukaan MPLS dan PWM ini. Mereka menyambut positif kegiatan ini karena dianggap sangat bermanfaat untuk perkembangan anak-anak mereka.

"Saya sangat senang melihat anak saya begitu antusias mengikuti MPLS dan PWM. Semoga ini menjadi awal yang baik bagi pendidikan anak saya di SDIT Adzkia," kata Ummi Syamil Ansharullah, salah satu orang tua siswa baru.

Dengan diselenggarakannya MPLS dan PWM, SDIT Adzkia berharap dapat memberikan pengalaman positif bagi siswa baru dan mengawali tahun ajaran dengan semangat serta antusiasme yang tinggi.

TASQIF GURU DAN KARYAWAN YAYASAN ADZKIA

Adzkia News. Menjelang dimulainya tahun ajaran baru TP 2024/2025 Yayasan Adzkia Sumatera Barat melaksanakan kajian rutin bulanan yang biasa disebut dengan tasqif, kajian ini juga merupakan bentuk persiapan sekolah untuk menyambut peserta didik baru yang akan mengikuti MPLS dan MPKS pada pekan depan. Bertindak sebagai Narasumber Tasqif kali ini adalah Ustadz Akmal Syafar, Lc, M.A, ada beberapa poin penting selama penyampaian, salah satunya adalah niat, Ustadz yang juga merupakan direktur PPSDM dan Sosial Yayasan Adzkia menekankan pentingnya menjadikan ridho Allah sebagai tujuan utama guru dalam setiap langkah mengajar.

"Menjadi guru bukan hanya soal menyampaikan ilmu, tetapi juga soal membentuk karakter dan akhlak anak didik. Niat kita harus lurus, yaitu mengharap ridho Allah dalam setiap tindakan, ingatlah di luar sana ada orang – orang yang berlelah-lelah mengeluarkan harta, mengorbankan jiwa, dan dan menghabiskan waktu untuk bermaksiat, jika mereka semangat berbuat itu semua untuk mengerjakan kemaksiatan, maka tentu kita sebagai pendidik dan tenaga kependidikan harus lebih bersemangat lagi berlelah-lelah mengorbankan waktu, jiwa, dan harta untuk generasi Rabbani” Ujar ustadz Akmal.

Direktur PPSDM dan Sosial Yayasan Adzkia menambahkan bahwa untuk menjadi seorang pendidik yang baik, para guru harus melibatkan diri dalam memperbanyak ibadah sunnah. "Lembutkan hati kita dengan ibadah sunnat seperti shalat tahajud, dzikir, dan puasa sunnah. Ini akan membantu kita memiliki hati yang lebih lembut dan penuh kasih dalam mendidik anak-anak, mustahil kita bisa merobah generasi jika ibadah yang kita kerjakan hanya ibadah wajib saja.

Dalam tasqif ini, para guru juga diajak untuk menjadi teladan yang baik bagi peserta didik. "Guru adalah contoh nyata bagi siswa. Oleh karena itu, kita harus menunjukkan perilaku yang baik, jujur, dan penuh integritas. Jadilah guru teladan yang dapat menginspirasi dan memotivasi mereka," tambah Ustadz Akmal.

Tak hanya itu, Ustadz Akmal juga menekankan pentingnya belajar secara terus-menerus bagi para guru. "Dunia pendidikan selalu berkembang. Kita harus terus dan terus belajar, mengikuti perkembangan metode pengajaran, teknologi, dan ilmu pengetahuan agar bisa memberikan yang terbaik bagi siswa kita," tuturnya.

Dalam hal menuntut ilmu, Ustadz yang biasanya mengisi kajian-kajian di berbagai majelis ilmu ini mengutip firman Allah Surah Al-Mujadalah [58] ayat 11 yang menjelaskan bahwa Allah akan mengangkat dan meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan memiliki ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan di sini bukan hanya tentang pengetahuan agama, tetapi juga pengetahuan umum yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

Tasqif berlangsung Jum’at (12/7) secara online, audience mengikuti kegiatan ini dari unit masing-masing dengan sistem kumpul duduk bersama menyaksikan tayangan layer infocus, Dengan adanya tasqif ini, diharapkan para pendidik dapat lebih ikhlas dan semangat dalam menjalankan tugas mereka, serta selalu mengingat bahwa tugas utama seorang guru adalah mengabdi kepada Allah melalui pengajaran yang tulus dan penuh kasih sayang.

Humas SDIT Adzkia 1 Padang

Lihat insight dan iklan

Promosikan postingan

Semua tanggapan:

1Rusdawati

Agenda Akhir Tahun Ajaran SDIT Adzkia Gelar Rihlah dan Outbound Seru

Guru dan karyawan SDIT Adzkia Padang melaksanakan kegiatan rihlah dan outbound ke Pantai Pasie Katapiang di Padang Pariaman pada Kamis (20/6). Acara ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan semangat kerja melalui berbagai kegiatan rekreasi dan permainan.

Acara dimulai dengan sambutan dari kepala SDIT Adzkia Padang, "saya mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan partisipasi Ustadz - Ustadzah semua, semoga kegiatan ini dapat menguatkan ikatan silaturahim antara sesama guru dan karyawan, serta diharapkan memotivasi semangat kerja nantinya"

Kegiatan ini juga diisi dengan acara pisah sambut guru yang akan resign dan guru yang baru bergabung, Ustadz Syukri Hamdi menghaturkan terimakasih kepada guru - guru yang memasuki purnabakti,resign, ataupun pindah kerja, di hadapan para peserta outbound diserahkan cinderamata kenang-kenangan dari sekolah untuk empat orang yang akan mengakhiri tugas yakni Ustadz Zulmardi, Ustadz Rahimin, Ustadzah Marini, dan Ustadzah Syefira. Usai Acara pembuka dilanjutjan dengan sesi foto bersama di depan landmark Pasie Katapiang.

Kegiatan rihlah ini diisi oleh berbagai permainan tim yang menyenangkan dan edukatif, dilakukan untuk melatih kerja sama, komunikasi, dan kreativitas. Permainan ini dipandu oleh instruktur internal sekolah yaitu Ustadz Zahirin dan Ustadzah Ratnawita, Beberapa permainan yang diadadakan adalah kereta api balon, memecahkan balon dengan cara didudukkan, estafet air menggunakan gelas plastik, serta estafet air dengan piring.

Para guru dan karyawan juga menikmati keindahan Pantai Pasie Katapiang dengan berjalan-jalan di tepi pantai, menikmati kelapa muda serta kuliner lokal.

Kegiatan ini tidak hanya memberikan kesegaran fisik dan mental bagi para peserta, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan kekompakan di antara para guru dan karyawan SDIT Adzkia Padang. Dengan semangat baru, diharapkan mereka dapat lebih optimal dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab di sekolah.

Kegiatan ditutup dengan pemberian penghargaan kepada tim yang memenangkan permainan outbound. Adapun tim yang belum berhasil memenangi lomba juga diberikan hadiah hiburan yang sudah disiapkan oleh panitia

Pantai Pasie Katapiang sendiri dikenal dengan pemandangannya yang indah dan suasana yang tenang, menjadikannya lokasi yang tepat untuk kegiatan rekreasi alam dan team building.

Galeri Kegiatan

MILAD ADZKIA 31

30 Maret 2019

Haflatul Quran

02 Februari 2019

Manasik Haji Gabungan

08 September 2018

Qurban 1439 H

24 Agustus 2018