Pentingnya Penerapan Nilai-Nilai Islam dalam kegiatan Pramuka
Pramuka tidak hanya bernyanyi dan bertepuk tangan
RONIKA PUTRA - Koordinator Humas Adzkia Sumatera Barat.
Bisa dikatakan semua sekolah melakukan kegiatan kepramukaan, bahkan ada beberapa sekolah menjadi kegiatan wajib, bahkan masuk dalam mata pelajaran yang dilaksankaan setiap pekannya atau masuk pada mata kuliah yang harus diikuti oleh mahasiswa pada program studi tertentu. Kegiatan kepramukaan di sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan karakter, pengembangan keterampilan sosial, dan peningkatan kesadaran lingkungan serta tanggung jawab sosial bagi peserta didik. Disamping nilai-nilai karakter yang diterapkan di sekolah, ada yang lebih urgen lagi yaitu integrasi nilai-nilai keislaman dalam pembelajaran pramuka. Integrasi nilai-nilai Islam dalam kegiatan pramuka berarti menggabungkan prinsip-prinsip dan ajaran-ajaran Islam ke dalam aktivitas dan program kepramukaan. Integrasi nilai-nilai yang dimaksud di sini adalah merupakan penerapan nilai-nilai Islam dalam segala aspek kegiatan pramuka, mulai dari perilaku sehari-hari hingga cara berinteraksi dengan sesama anggota pramuka dan masyarakat.
Tujuan dari integrasi ini adalah untuk memperkuat karakter peserta didik sesuai dengan nilai-nilai Islam serta membentuk generasi muda yang tidak hanya cakap dan mandiri, tetapi juga memiliki kepribadian yang berlandaskan iman dan taqwa. Integrasi nilai-nilai Islam dalam pramuka bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik yang tidak hanya berprestasi dalam kegiatan pramuka, tetapi juga memiliki akhlak mulia dan keimanan yang kuat. Dengan demikian, peserta didik diharapkan mampu menjalani kehidupan sehari-hari sesuai dengan ajaran Islam, serta menjadi individu yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungannya.
Kegiatan kepramukaan di sekolah bukan hanya tentang kegiatan luar ruangan atau petualangan, tetapi juga tentang pembentukan karakter dan pengembangan keterampilan yang sangat penting bagi perkembangan siswa secara menyeluruh. Dengan mengintegrasikan nilia-nilai keislaman pada kegiatan kepramukaan dalam kurikulum sekolah, sekolah mampu membantu mempersiapkan siswa untuk menjadi individu yang seimbang, bertanggung jawab, dan siap menghadapi masa depan dengan keterampilan dan sikap yang positif. Untuk mewujudkanpeserta didik yang memiliki keseimbangan dari aspek kognitif, psiokomotor dan afektif, afektif disini yang dimaksud adalah sikap dalam mengimplementasikan nilai-nilai sesuai dengan ajaran Islam.
Ada beberapa nilai-nilai yang harus ditertapkan dalam kegiatan kepramukaan yaitu:
Pertama: Akhlak mulia: Nilai-nilai keislaman seperti kejujuran, tanggung jawab, dan kedisiplinan membantu pembentukan karakter moral yang kuat. Islam mengajarkan pengikutnya untuk menjadi orang-orang yang berakhlak mulia, bahkan Rasulullah pun di utus ke bumi ini adalah untuk menyempurnakan akhlak mulia. Maka seluruh rangkaian kegiatan kepramukaan di sekolah harus mengacu kepada pembentukan peserta didik yang berakhlak mulia serta mencegah dari perbuatan-perbuatan yang tidak terpuji.
Kedua: Kesadaran spiritual, melalui kegiatan pramuka yang diintegrasikan dengan nilai-nilai keislaman, peserta didik dapat mengembangkan kesadaran spiritual dan hubungan yang lebih dekat dengan Allah. Ketika kesadaran spritualnya sudah terbentuk maka mereka akan mudah dalam menjalankan ibadah kepada Allah karena kegiatan pramuka dapat mencakup waktu dan ruang untuk beribadah, seperti shalat berjamaah, yang memperkuat praktik keagamaan peserta.
Ketiga: Melatih kedisiplinan dan ketaatan
Mengintegrasikan kegiatan-kegiatan keagamaan seperti shalat, membaca Quran dalam jadwal pramuka adalah salah satu langkah dalam mengajarkan kedisiplinan dan ketaatan pada aturan agama bagi peserta didik. Dalam kegiatan pramuka peserta didik dilatih hidup disiplin, seperti bangun subuh untuk shalat dan mengatur waktu dengan baik sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Aktivitas yang membutuhkan disiplin tinggi dapat diperkuat dengan menjalankan ajaran Islam secara disiplin.
Keempat: Pendidikan yang holistik
Program kepramukaan tidak hanya berfokus pada satu sisi saja, tetapi mencakup pengembangan fisik, mental, emosional, sosial, dan spiritual. Dipramuka peserta didik dilatih dengan berbagai kegiatan mulai dari wawasan kepramukaan baik sejarah maupun sandi-sandi dalam pramuka, keterampilan dalam talitemali, semaphore, baris berbaris, seni serta kemampuan fisik lainnya seperti hiking, susur sungai, arung jeram dan kegiatan fisik lainnnya. Melalui pendekatan ini, pramuka membantu membentuk karakter yang kuat, keterampilan yang beragam, dan kesadaran sosial serta lingkungan yang tinggi. Pendidikan holistik dalam pramuka mempersiapkan peserta didik untuk menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan dan berkontribusi secara positif dalam masyarakat, menjadikan mereka individu yang seimbang, berintegritas, dan berperan aktif dalam komunitas mereka.
Kelima: Penguatan nilai kebangsaan dan keislaman
Nilai-nilai keislaman yang diterapkan dalam pramuka mendukung cinta tanah air, rasa hormat terhadap budaya, dan semangat gotong royong. Dalam kegiatan pramuka peserta pramuka diajarkan untuk memiliki nilai patriotism, sesuai dengan dasa darma yang ke tiga yaitu patriot yang sopan dan kesatrian. Dipramuka diajarkan nilai-nilai toleransi, mengahrgai perberadaan dalam kelompk, dan menjaga kerukunan serta bermanfaat bagi masyarakat, dalam pramuka ada kegiatan yang disebut bakti sosial atau bakti masyarakat.
Semoga nilai-nilai yang penulis uraikan di atas dapat diterapkan di gugus depan atau sekolah maupun di kampus agar peserta didik berkembang sesuai dengan fitrahnya dengan adanya program kegiatan dan didampingi oleh pembina dan pelatih yang memahami secara utuh tujuan kegiatan kepramukaan diadakan. Pembina dan pelatih adalah kunci utama dalam suksesnya kegiatan pramuka di gugus depan. Pembina dan pelatih adalah figur pemimpin yang akan ditiru oleh peserta didiknya baik dalam berucap dan bertindak, mereka harus mampu menjadi telada. Mari pegang teguh trisatya dan dasa darma yang telah diucapkan oleh anggota pramuka.